DAULAT BANI ABASSYIAH
pada pertemuan kali ini kita akan membahas tentang daulat bani abasyiah
A. Sejarah Berdirinya
Sejarah berdirinya Daulah Bani Abbasiyah, atau Dinasti Abbasiyah, melibatkan beberapa tahapan kunci yang dimulai dari latar belakang politik dan sosial di wilayah Islam hingga pendirian dinasti itu sendiri. Berikut adalah uraian rinci tentang proses berdirinya Daulah Bani Abbasiyah:
### 1. **Latar Belakang**
- **Kekuasaan Dinasti Umayyah**: Sebelum munculnya Dinasti Abbasiyah, kekuasaan Islam didominasi oleh Dinasti Umayyah yang berkuasa dari tahun 661 M hingga 750 M. Dinasti Umayyah dikenal dengan pusat pemerintahan di Damaskus dan seringkali dianggap tidak adil oleh berbagai kelompok, termasuk kelompok-kelompok non-Arab dan pendukung keturunan Nabi Muhammad SAW.
- **Ketidakpuasan dan Ketegangan**: Banyak ketidakpuasan berkembang di kalangan penduduk wilayah kekuasaan Umayyah, terutama di kalangan pendukung keluarga Abbas, keturunan paman Nabi Muhammad SAW, yang merasa bahwa mereka lebih berhak atas kekhalifahan dibandingkan keluarga Umayyah.
### 2. **Munculnya Gerakan Abbasiyah**
- **Kepemimpinan Abu Muslim al-Khurasani**: Abu Muslim al-Khurasani, seorang pemimpin militer dan politik, memainkan peran kunci dalam mengorganisasi revolusi melawan Dinasti Umayyah. Ia berhasil menggalang dukungan dari berbagai kelompok yang tidak puas dengan pemerintahan Umayyah, termasuk penduduk Khurasan, Persia, dan wilayah lainnya.
- **Penyebaran Propaganda**: Gerakan Abbasiyah menyebarkan propaganda yang mendukung klaim mereka sebagai penerus yang sah dari kekhalifahan. Mereka menyuarakan ketidakadilan yang dilakukan oleh Dinasti Umayyah dan mempromosikan konsep pemerintahan yang lebih adil dan representatif.
### 3. **Revolusi Abbasiyah**
- **Pemberontakan**: Pemberontakan melawan Dinasti Umayyah mulai memuncak pada pertengahan abad ke-8. Salah satu peristiwa kunci adalah Pertempuran Zab pada tahun 750 M, di mana pasukan Abbasiyah di bawah kepemimpinan Abu Muslim al-Khurasani berhasil mengalahkan pasukan Umayyah.
- **Kemenangan dan Penggulingan**: Setelah kemenangan dalam Pertempuran Zab, gerakan Abbasiyah berhasil menggulingkan kekuasaan Umayyah. Khalifah Umayyah terakhir, Marwan II, melarikan diri, dan dinasti Umayyah berakhir. Dinasti Abbasiyah kemudian mendeklarasikan kekuasaan mereka atas kekhalifahan.
### 4. **Pendirian Dinasti Abbasiyah**
- **Khalifah Pertama**: Abu al-Abbas al-Saffah, keturunan Abbas bin Abdul-Muttalib, diangkat sebagai khalifah pertama Dinasti Abbasiyah. Gelar "al-Saffah" berarti "pembunuh" dan mengacu pada tindakan kerasnya dalam menegakkan kekuasaan baru.
- **Pemindahan Ibu Kota**: Khalifah al-Mansur, khalifah kedua dari Dinasti Abbasiyah, memindahkan ibu kota dari Damaskus ke Baghdad pada tahun 762 M. Pemindahan ini bertujuan untuk memperkuat kontrol pusat dan menjadikan Baghdad sebagai pusat administratif dan budaya baru.
### 5. **Perkembangan Awal dan Konsolidasi**
- **Konsolidasi Kekuasaan**: Dinasti Abbasiyah melakukan upaya konsolidasi kekuasaan dengan membangun sistem administrasi yang terpusat dan mengintegrasikan berbagai wilayah yang sebelumnya berada di bawah kekuasaan Umayyah.
- **Pembangunan Baghdad**: Baghdad berkembang pesat menjadi pusat ilmu pengetahuan, kebudayaan, dan perdagangan. Pusat kebudayaan ini menjadi markas bagi berbagai ilmuwan, cendekiawan, dan seniman.
Dengan pendirian Daulah Bani Abbasiyah, dimulailah era baru dalam sejarah Islam yang membawa perubahan signifikan dalam aspek politik, administratif, dan kebudayaan, meninggalkan jejak yang mendalam dalam perkembangan peradaban Islam.
NUR INDA
BalasHapusHadir